Thieves do not like the color of this car

Setiap orang memiliki warna favorit sendiri. Termasuk para pencuri mobil.

Tahukah Anda, apa warna yang menjadi incaran utama para pencuri mobil? Warna tersebut adalah hitam, putih dan perak/silver. Tentunya mereka memiliki alasan tersendiri menjadikan mobil dengan tiga warna tersebut menjadi incaran.

Sebagian besar pencuri mobil adalah komplotan terorganisir dan bekerja profesional. Mereka tahu mobil dengan nilai jual kembali tertinggi termasuk warna dan eksterior yang paling populer. Seperti dikutip dari Familyhomesecurity.com, pada 2010, sebanyak 20% mengganti mobilnya dengan yang berwarna putih. Lalu, sebanyak 17% dari penjualan berasal dari penjual mobil warna hitam dan perak. Diikuti oleh mobil warna biru sebesar 13%.



Seorang konsumen membeli dengan harga sama untuk sebuah mobil warna kuning atau putih, tapi nilai jual kembali untuk kendaraan dengan warna populer (seperti putih dan hitam) bisa mendapatkan keuntungan sampai US$1.000 lebih atau sekitar Rp8.947.500.


Warna mobil yang kurang populer di Amerika Utara adalah kuning atau keemasan (sebesar 2%) dan beige atau cokelat sebesar 5%. Tidak hanya kendaraan ini memiliki nilai jual kembali yang rendah, tetapi seperti 'lampu neon berkedip'. Seorang pencuri yang mengendarai mobil warna putih akan lebih terintegrasi dengan kendaraan lain, sementara sebuah mobil warna cerah akan mudah dilihat oleh polisi.

Penelitian di Belanda mencoba mengilustrasikan preferensi para pencuri mobil. Dari tahun 2004-2008, mobil yang paling sering dicuri adalah yang berwarna hitam. Hal itu karena mobil warna hitam terlihat paling mewah. Setelah itu diikuti mobil automatic berwarna abu-abu dan perak.

Namun, dari 109 mobil merah muda dalam penelitian tersebut, tidak ada yang pernah dicuri. Sebuah warna terang dan tidak biasa, seperti merah muda, efektif sebagai sistem keamanan. "Jika keengganan untuk mengemudi mobil warna populer tidak terlalu tinggi, beli saja yang warnanya tidak umum. Setidaknya bisa menjadi pengganti sistem keamanan mobil yang mahal," kata si peneliti, Ben Vollaard.



Related Post:

 
Update