Kontroversi Film 2012



Film 2012 memang menuai kontroversi, betapa tidak dalam beberapa hari saja pemutarannya di seluruh dunia mampu meraup penghasilan sebesar USD 225 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun dan menjadi box office movie. Film 2012 merupakan besutan sutradara "spesialis" film bencana, yakni Roland Emmerich (yang juga menggarap film Independence Day dan The Day After Tomorrow).

Film 2012 ini bercerita tentang bencana yang datang secara serentak, meteor sebesar traktor dan pergeseran lempeng bumi sehingga mengakibatkan gempa belasan skala Richter dan tsunami yang menghajar hampir seluruh daratan. Tapi inti dari film 2012 ini sebenarnya adalah perjuangan makhluk Tuhan yang dinamakan manusia untuk tetap bertahan hidup di bumi, tidak peduli apapun kebangsaannya.

Adapun cerita yang dikaitkan dengan penanggalan kuno suku maya yang mengatakan bahwa akan terjadi kiamat pada tahun 2012, tepatnya di bulan Desember, merupakan pemanis belaka. Saya melihat bahwa pembuat film sangat jeli sekali dalam melihat trend berita yang sedang ramai di bicarakan di dunia maya yang ada kaitannya dengan planet Nibiru, pembuat film 2012 telah melakukan edukasi pasar atau market education dengan baik dan mereka sukses melakukannya.

Menurut pengamatan saya, isu-isu tersebut sangat ramai dibicarakan kurang lebih 2 tahun terakhir, bisa jadi isu tersebut memang sengaja dihembuskan untuk mensukseskan film 2012. Seperti yang sudah diketahui oleh khalayak umum, film-film keluaran Hollywood memang berkualitas, hal ini tentu diperlukan kejelian dan waktu pengerjaan yang agak lama, biasanya 2-3 tahun baru selesai. Jadi, menurut pengamatan saya, film 2012 ini kemungkinan besar sudah dipersiapkan 2-3 tahun yng lalu dan baru dimunculkan ketika berita tentang kiamat menurut penanggalan suku maya sudah menjadi bola salju. Dan sudah dapat diprediksi sebelumnya, film 2012 ini menuai sukses besar.

Mungkin sineas muda kita dapat meniru trik dari Hollywood ini, gambaran besarnya mungkin seperti ini: tentukan tema filmnya, lakukan edukasi pasar(sebelum film dibuat, desas-desusnya dimunculkan terlebih dahulu, paling efektif memang menggunakan media internet), bila isu yang dihembuskan sudah menarik perhatian khalayak baru buat filmnya, setelah bola salju semakin besar baru dilaunching filmnya, dan hasilnya Box office movies.

Tak hanya itu saja, 2012 juga menarik minat MUI dengan melarang penayangan film tersebut dengan alasan dapat merusak moral akhlaq umat. Terus terang saya kurang sependapat dengan MUI, film 2012 ini hanya bercerita tentang bencana alam (kiamat kecil) bukan kiamat sebenarnya(kiamat besar), buktinya adalah masih ada orang yang selamat dalam film 2012 tersebut. Di kiamat sesungguhnya, tidak ada satupun makhluk yang hidup ketika kiamat yang sebenarnya terjadi, yang diikuti dengan hari kebangkitan, hari dimana semua manusia yang mati dibangkitkan kembali. Hikmah yang dapat saya petik dari film 2012 ini adalah manusia adalah inti atau tokoh utama sandiwara yang ada di bumi ini.Kon Apapun perbuatan manusia, alam pasti akan menyeimbangkannya, tidak peduli itu baik atau buruk. Apabila manusia mempunyai perilaku yang baik, insya allah alam akan menjadi lebih bersahabat. Begitu juga sebaliknya.





Related Post:

 
Update