Seperti apa sosok MBT Leopard 2 yang disentil oleh JOKOWI ?

Leopard 2 adalah tank tempur utama (main battle tank-MBT) yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei, sekarang Krauss-Maffei WEgmann (KMW), Muenchen, Jerman. Leopard 2 adalah penerus Leopard 1 yang sukses.

Tempat penembak dilengkapi dengan Rheinmetall Defence Electronics EMES 15
dual magnification stabilised primary sight

Leopard 2, penerus Leopard 1, pertama kali diproduksi pada tahun 1979 dan lebih dari 3.200 unit diekspor ke Angkatan Darat Austria, Kanada, Chili, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Singapura, Swiss , Swedia, Spanyol dan Turki.

Pada bulan Juni 2010, KMW meluncurkan varian tank tempur utama terbaru, Leopard 2A7+. Tank tersebut telah lulus uji dan dinyatakan memenuhi syarat oleh Angkatan Darat Jerman. Fitur utamanya meliputi kit perlindungan modular dan peningkatan sistem mobilitas.

Pada bulan Juli 2011, kesepakatan untuk menjual sekitar 200 Leopard 2 A7+ untuk Arab Saudi telah disetujui oleh Badan Keamanan Federal Jerman.

Tentara Finlandia telah membeli 124 tank dan Angkatan Darat Polandia membeli 128 tank Leopard 2A4 bekas pakai dari Jerman. Pada bulan Agustus 2005, Yunani memesan 183 Leopard 2A4 bekas dan 150 tank Leopard 1A5 dari cadangan persenjataan Angkatan Darat Jerman.

Pada bulan November 2005, kesepakatan telah ditandatangani untuk penjualan 298 tank Leopard 2A4 Angkatan Darat Jerman ke Turki.

Pada bulan Maret 2006, Chili menandatangani kontrak untuk mengakuisisi 140 tank Leopard 2A4 dari Angkatan Darat Jerman. Pengiriman pertama disampaikan pada Desember 2007.

Leopard 2 A6 bermeriam panjang L55, mesin auxiliary, peningkatan proteksi terhadap ranjau darat dan sistem AC yang baik. Angkatan Darat Jerman meng-upgrade 225 unit 2A5 menjadi 2A6, yang pertama selesai dikirimkan pada 2001. Angkatan Darat Belanda meng-upgrade 180 tank 2A5 menjadi 2A6, yang pertama mulai beroperasi pada 2003. Pada bulan Maret 2003, Angkatan Darat Yunani memesan 170 unit Leopard 2 HEL (varian dari 2A6EX). Total, 30 sedang dirakit KMW, sisanya oleh ELBO dari Yunani. Tank lokal (ELBO) dikirim pada Oktober 2006. Leopard 2A6 HEL menjadi bagian Angkatan Darat Yunani pada Mei 2008.

Spanyol memesan 219 Leopard 2E (varian 2A6 dengan proteksi lapis baja yang lebih besar), 16 tank recovery (CREC) dan 4 kendaraan untuk pelatihan. Sebanyak 30 unit dibuat oleh KMW dan sisanya dibuat dengan lisensi di Spanyol oleh General Dynamics, Santa Barbara Sistemas (GDSBS). Tank pertama diserahkan ke AD Spanyol pada Juni 2004 dan pengiriman selesai pada tahun 2008.

Varian lain adalah Leopard 2 (S), yang memiliki new command dan sistem kontrol dan lapis baja pasif baru. Pada Maret 2003, 120 Leopard 2 (S) telah dikirim ke AD Swedia.

Pada bulan Desember 2006, diumumkan bahwa Singapura akan membeli 66 Leopard 2A4 dari AD Jerman yang di upgrade, ditambah suku cadang tambahan untuk 30 tank. Tank Leopard 2A4 memasuki layanan dengan Angkatan Darat Singapura pada September 2008.

Pada April 2007, Kanada membeli sampai dengan 100 tank Leopard 2 dari AD Belanda dan menyewa 20 tank Leopard 2A6M dari AD Jerman. KMW meng-upgrade tank yang disewakan tersebut, peningkatan proteksi terhadap ranjau dan memperkuat lapis baja pada Agustus 2007. Setelah selesai, tank langsung dikerahkan Kanada ke Afganistan. AD Belanda tidak menambah armada Leopard-nya, tetap 110 unit tank Leopard 2A6.

Pada bulan Oktober 2007, Portugal membeli 37 Leopard 2A6 dari AD Belanda. Delapan unit pertama dikirim pada Oktober 2008 dan pengiriman selesai pada tahun 2009.

Mesin diesel MTU MB 873, menghasilkan 1.500hp (tenaga kuda),
dengan gigi HSWL Renk 354 dan sistem rem handal

Pada bulan Oktober 2010, Angkatan Bersenjata Kanada menerima pengiriman pertama dari 20 Leopard 2A4M CAN, tank tempur modern dari KMW. Tank ini dikerahkan di Afghanistan untuk memberikan tingkat perlindungan dan daya tembak tinggi bagi tentara Kanada. Pada Januari 2011, lima dari 20 tank dikirim ke Afghanistan sebagai pengganti Leopard 2 A6M CAN, yang telah ditempatkan di sana sejak 2007.

Ruang perlindungan di dalam tank Jerman ditingkatkan demi keselamatan awak.

KMW telah mengembangkan sistem proteksi ranjau untuk Leopard 2, mengikuti definisi konsep yang dibuat oleh kelompok kerja internasional dari Jerman, Swiss, Belanda, Swedia dan Norwegia, di bawah pimpinan dari agensi procurement Jerman BWB. Perintah dikeluarkan pada bulan September 2003 melibatkan modifikasi 15 Leopard 2A6 milik AD Jerman dan sepuluh Leopard 2A5 (Strv 122) untuk Swedia. Tak dengan sistem perlindungan ruang awak terbaru ini pertama dikirimkan pada Juli 2004.

Kompartemen kru dilengkapi dengan deteksi tembakan dan ledakan
dan sistem supresi yang telah dilisensi oleh Ges Deugra.

Modifikasinya terdiri dari add-on elemen lapis baja baru di bawah lantai tank, sistem vision baru dan sistem penyimpanan re-stowage untuk amunisi.

Uji coba pada bulan Februari 2004 menunjukkan bahwa, dengan kit lapis baja baru, awak tank Leopard 2 bisa bertahan dari ledakan sebuah ranjau anti-tank yang meledak di bawah tank tanpa menderita cedera.

Konstruksi dari Leopard 2 Krauss-Maffei Wegmann

Hull (lambung tank) terdiri dari 3 bagian:

Kompartemen mengemudi di bagian depan
Seksi tempur di bagian tengah
Mesin di bagian belakang tank

Kompartemen pengemudi dilengkapi dengan tiga periskop observasi. Ruang di sebelah kiri pengemudi disediakan untuk penyimpanan amunisi. Kamera dengan bidang pandang 65° horizontal dan vertikal diposisikan di belakang kendaraan dan monitor televisi memberikan bantuan bagi pengemudi untuk berbelok atau memutar.

Turret (menara) terletak di pusat kendaraan. Dilapisi dengan generasi ketiga baja komposit, penguatan tambahan baja di bagian depan dan samping turret, diluar terpasang pengaya modul lapis baja. Penguatan ini memberikan perlindungan terhadap serangan bertubi-tubi dan peluru dengan energi kinetik.

Kemampuan dan kontrol tembak Leopard 2

Ruang komandan memiliki sebuah periskop independen, PERI-R 17 A2 dari Rheinmetall Defence Electronics (sebelumnya STN Atlas Elektronik) dan Zeiss Optronik. PERI-R 17 A2 adalah periskop pemandangan panorama stabil untuk observasi dan identifikasi target siang/malam, yang memberikan pandangan 360 °. Gambar termal dari periskop komandan ditampilkan di monitor.

Leopard 2A4 menembak di malam hari

Gambar dari pandangan termal penembak juga dapat dikirimkan ke periskop PERI-R17 komandan, jadi komandan dapat beralih ke gambar video dari penembak. Hal ini memungkinkan komandan dan penembak memiliki akses ke bidang pandang yang sama di berbagai pertempuran.

Tempat penembak dilengkapi dengan Rheinmetall Defence Electronics EMES 15 dual magnification stabilised primary sight. Pemandangan utama dilengkapi pengintai laser terpadu dan Zeiss Optronik thermal sight, model WBG-X, yang keduanya terhubung dengan komputer kontrol tembak tank.

Thermal sight menggunakan modul umu standar AD Amerika Serikat, dengan 120 elemen merkuri telluride kadmium, CdHgTe (juga dikenal sebagai CMT) infra-merah array detektor yang beroperasi di 8 sampai 14 waveband mikron.

Pemandangan Leopard dilengkapi dengan pengintai Laser CE628 dari Zeiss Optronik. Laser tersebut adalah Neodinium Itrium Aluminium Garnet, laser solid state.

Rangefinder dapat memberikan tiga nilai rentang dalam empat detik. Data rentang ditransmisikan ke komputer kontrol tembak dan digunakan untuk menghitung algoritma tembak. Juga, karena pengintai laser diintegrasikan ke dalam penglihatan utama penembak, penembak dapat membaca pengukuran jangkauan digital secara langsung. Kisaran maksimum dari laser rangefinder lebih kurang 10.000 m.

Persenjataan utama Leopard 2

Meriam smoothbore baru, L55 120mm, dikembangkan oleh Rheinmetall Waffe Munition Ratingen, Jerman, untuk menggantikan meriam 120mm smoothbore yang lebih pendek pada Leopard 2.

Meriam smoothbore L55, yang dilengkapi dengan selongsong termal, ekstraktor asap dan sistem referensi moncong meriam, kompatible dengan amunisi 120mm saat ini dan amunisi penetrasi tinggi baru.

Sebagai hasil dari persyaratan taktis, Rheinmetall Waffe Munition mengembangkan Amunisi energi kinetik yang dikenal sebagai LKE 2 DM53. Dengan putaran DM53, meriam L55 dapat menembakkan peluru ke berbagai target di 5.000 m. Efek proyektil energi kinetik pada target musuh tergantung pada :

1.Panjang penetrator, masaa dan kecepatan proyektil saat hantaman
Interaksi antara proyektil dan target.

Kecepatan moncong untuk bergerak dapat mencapai lebih dari 1,75 m/detik.

Leopard 2 dilengkapi dengan sistem navigasi darat dari perusahaan LITEF Bonn, Jerman, yang merupakan anak perusahaan dari Northrop Grumman (sebelumnya Litton) dari Amerika Serikat. Sistem navigasi hibrida terdiri dari global positioning system (GPS) dan sistem navigasi inersia.

Mesin dan sistem pendukung Leopard 2

Sistem H-WNA hidrolik digantikan dengan E-WNA. Penggantian dengan E-WNA memberikan keuntungan sebagai berikut:

Turret (menara) tidak memiliki cairan hidrolik bertekanan
Tingkat kebisingan lebih rendah dan irit konsumsi bahan bakar
Meningkatkan kehandalan dan perawatan lebih mudah
Penghematan dalam biaya operasional
Berdaya tahan lama (awet)

Kompartemen awak dilengkapi dengan deteksi penembakan, ledakan dan sistem supresi yang telah dilisensikan oleh perusahaan Deugra Ges. Dilengkapi sekat anti tembakan yang memisahkan kompartemen tempur dari kompartemen mesin di bagian belakang kendaraan.

Mesin adalah MTU MB 873 mesin diesel, menghasilkan 1.500 hp (tenaga kuda), dengan gigi HSWL Renk 354 dan sistem rem. Versi yang telah disempurnakan oleh EuroPowerPack, dengan mesin MTU MT883 1.650 hp telah diujicobakan pada Leopard 2.

Sumber artikel asli: Artileri.org



Related Post:

 
Update