Pengalaman Pertama dengan KA Probowangi Jurusan Jember-Surabaya

Diluncurkan di pertengahan bulan Februari 2014, KA Probowangi yang dulunya hanya melayani rute Probolinggo-Banyuwangi PP kini rutenya diperpanjang hingga ke Surabaya. Ini merupakan alternatif baru angkutan jurusan Surabaya-Banyuwangi selain beberapa kereta yg ada dengan rute yang sama seperti KA Sritanjung (Lempuyangan-Banyuwangi) dan kereta api kelas bisnis KA Mutiara Timur (Surabaya-Banyuwangi).


Karena keingintauan saya yg begitu besar, akhirnya saya memutuskan untuk naik KA Probowangi dari Jember jurusan ke Surabaya. Biasanya saya menggunakan KA Mutiara Timur sebagai pilihan utama perjalanan karena selain nyaman juga bisa membawa bagasi banyak,tidak seperti kalau naik bis. Begitu KA Probowangi berhenti di stasiun Jember jam 16.07 sayapun dengan tenang memasuki gerbong kereta, kebetulan tiket yg saya pesan menandakan kalau tempat duduk saya di Gerbong 1 setelah gerbong aling-aling(gerbong kereta kosong dibelakang lokomotif). Setelah tempat duduk yg saya cari ketemu, satu persatu tas saya lepas dan ditempatkan di tempat bagasi yg lokasinya diatas tempat duduk memanjang sepanjang gerbong dan kemudian sayapun duduk. Hawa dingin AC membeuat nyaman di tengah udara panas diluar kereta.

Pelan-pelan lokomotif membawa rangkaian gerbong KA Probowangi menjauh dari stasiun Jember menuju pemberhentian selanjutnya. Tapi mulai ada yg terasa kurang nyaman, hawa panas mulai terasa, terutama di Gerbong 1 yang saya tumpangi. Dan penumpang yg lain pun mengalami hal yg sama, 4 AC yg seharusnya mendinginkan ruangan dalam gerbong ternyata mati, tanpa pikir panjang hampir semua penumpang membuka jendela atas untuk mengusir hawa panas. Teknisi pun datang untuk memperbaikinya, berhasil, AC kembali hidup, tapi ga lama kemudian mati lagi. Hal ini berulang kali terjadi mulai dari Jember sampai Probolinggo. Teknisi rupanya kebingungan, menurut saya AC mati karena Timer diaktifkan, ini jelas terlihat dari lampu indikator timer yg menyala berkedip-kedip, rupanya luput dari perhatian mereka. Setelah mengutak-atik remote akhirnya AC kembali hidup dan EUreka...indikator lampu timer tidak menyala, alhasil AC hidup terus sampai Surabaya.

Satu yg mungkin mengganjal di benak saya dan hal itu terjawab sudah ketika kereta berhenti di stasiun Probolinggo adalah waktu perjalanan yg menurut saya agak lama, pengalaman saya perjalanan dari Jember ke Surabaya by Train adalah sekitar 4 jam, tapi di tiket kereta yg berangkat jam 16.07 dari Jember dan tiba di Surabaya sekitar jam 21.15, itu artinya 5 jam perjalanan, nah yg 1 jam dikemanain - tanya saya dalam hati. Pertanyaan itu akhirnya terjawab begitu kereta sampai di Probolinggo,penanggung jawab perjalanan kereta api mengumumkan bahwa kereta akan melanjutkan perjalanan ke Surabaya jam 19.30, kereta tiba di probolinggo jam 18.30. Itu artinya 1 jam KA Probowangi berhenti di Stasiun Probolinggo.

Untuk mengisi waktu saya putuskan untuk keluar kereta dan mencari makanan kecil serta airminum di luar stasiun, kebetulan alun-alun probolinggo tepat di depan stasiun, karena saya pikir biasanya harga makanan serta minuman akan lebih mahal di stasiun dibandingkan diluar stasiun. Tapi sayang keinginan itu masih belum bisa dikabulkan sama yg diatas, begitu saya mau keluar stasiun tiba-tiba hujan deras turun, alhasil saya putuskan membelinya ditoko sekitar stasiun dg harga agak mahal.

Tepat jam19.30 KA Probowangi melanjutkan perjalanan, saya mengamati seisi gerbong,banyak sekali penumpang yg menggunakan Gadget seperti smartpone dengan leluasa tampak juga beberapa penumpang menggunakan tablet,laptop dan notebook tanpa kuatir baterai habis karena rupanya pihak KAI sudah mengantisipasinya dengan menambahkan 3 colokan listrik untuk mencharge baterai yg terletak di bawah jendela. Terobosan yg sangat brilian menurut saya, hal ini semakin membuat betah penumpang dan pada akhirnya mereka akan berpikir untuk menggunakan kembali jasa kereta api, walaupun KA Probowangi adalah kereta kelas Ekonomi tapi dengan kenyamanan kelas bisnis. Dari segi kebersihan kereta ini juga cukup bersih, toilet dilengkapi dengan sabun dan baunya juga segar, jadwal kereta yg tidak molor alias tepat waktu.

Menurut saya KA Probowangi layak dijadikan alternatif utama menuju Banyuwangi karena tiketnya juga terjangkau sekitar 35rb/orang, bandingkan dengan KA Mutiara Timur yg tiket kelas bisnis saja disekitaran 80rb/org atau KA Sritanjung disekitaran 50rb/org. Apabila anda menginginkan perjalanan yg nyaman serta membawa bagasi yg agak banyak, saya sarankan anda menggunakan moda transportasi ini



Related Post:

 
Update